nusakini.com - Granit Xhaka mengungkapkan dirinya nyaris meninggalkan Arsenal pada Januari lalu, sembari mengakui dirinya bakal keberatan apabila ditunjuk kembali sebagai kapten tim di masa depan.

Unai Emery memilih Xhaka sebagai kapten permanen Arsenal selepas kepergian Laurent Koscielny pada musim panas lalu, setelah berunding dengan skuad.

Gelandang internasional Swiss itu hanya beberapa bulan mengenakan ban kapten dan kemudian lengser, terutama setelah insiden dengan suporter klub dalam partai Liga Primer Inggris lawan Crystal Palace yang berakhir imbang 2-2 di Emirates Stadium pada 27 Oktober lalu.

Xhaka menunjukkan reaksi marah ketika mendapat ejekan dari fans klubnya sendiri dan membalas dengan umpatan sebelum kemudian meninggalkan lapangan permainan.

Sang pemain 27 tahun itu kemudian dicopot sebagai kapten beberapa hari berselang, dan Emery berulang kali mencoretnya dari daftar skuad yang bertanding sampai akhirnya sang manajer mengalami pemecatan pada Desember kemarin.

Mikel Arteta sebagai suksesor Emery lalu mengembalikan status Xhaka ke susunan inti skuad. Meski begitu, sang gelandang tetap menunjukkan isyarat penolakan apabila diminta untuk kembali menjadi kapten tim.

"Saya tahu, dengan atau tanpa ban kapten, tentang apa yang bisa saya berikan kepada tim," tegas Xhaka kepada Evening Standard.

"Tapi pada momen itu [lawan Palace], saya tidak mengambil ban kapten kembali, tapi Sokratis [Papastathopoulos] dan David [Luiz] mengatakan bahwa saya harus mengambilnya."

"Jika suatu hari klub meminta saya untuk kembali menjadi kapten, saya harus berpikir dua kali."

Ketika ditanya apakah dirinya mempertimbangkan pergi pada Januari lalu, Xhaka menjawab: "Tentu saja, saya tidak berbohong. Ada momen saat itu, karena tidak mudah bagi saya dan keluarga. Saya harap orang-orang memahami itu."

"Tapi saya pikir saya menunjukkan karakter saya. Saya bukan orang yang lari dari tanggung jawab. Selalu saya katakan kepada klub, 'Ketika saya di sini, saya siap memberikan segalanya'. Selalu seperti itu. Saya berlatih keras dan hal-hal yang berbalik adalah kuncinya. Itu memberikan saya kebahagiaan besar."

Xhaka bergabung dengan Arsenal dari Borussia Monchengladbach pada 2016 lalu. (gi/om)